Rabu, 02 Agustus 2017

Mblakrak Syar'ie #Part 1

Iseng buka blog, tak terasa telah 7 tahun vakum (tau2 udah  tua aja aaak nie ..). Oke , kali ini saya akan membuat catatan seputar perjalanan. Tema nya  seputar travelling tapi sedikit anti mainstream. Bukan travelling biasa, tapi semacam wisata ziarah atau biar kekinian, sebut aja Mblakrak Syar'ie :-)
Nah, cerita nya mumpung dapet projek di surabaya, tiap pagi lepas subuh saya selalu bengong nungguin jam masuk kantor mau ngaoain. Iseng# googling dan akhir nya kepikiran untuk pergi ke tempat-tempat tertentu yang selain  bisa sebagai pelepas penat karena  beban pekerjaan,juga ada manfaat dan pelajaran yg bisa dipetik. Saya agak sedikit menyesal saat masih  berkesempatan menjelajah NKRI tak banyak tempat bersejarah, terutama makam ulama yang saya kunjungi.
Pada bagian 1 kali ini, tujuan kita adalah makam presiden NKRI ke empat, KH Abdurrahman Wahid atau yg lebih terkenal adalah Gus Dur. Kenapa memilih ke sana ? Setidaknya ada beberapa alasan saya. Pertama, kemudahan transportasi, dari tempat saya hanya perlu lima menit untuk sampai di stasiun wonokromo. Saya memilih kereta karena ini moda transportasi favorit saya,murah nyaman anti macet dan anti mabuk  :-). Thanks to Abah Dahlan Iskan yang telah membenahi moda transport ini saat beliau menjadi Meneg BUMN meski kini di dzalimi karena dituduh korupsi (sabar bah, semoga segera clear)...
Alasan kedua, karena selain makam Gus Dur, bersemayam pula kakek beliau yg tidak asing lagi bagi Nahdlyyin seperti saya, yakni KH Muhammad Hasyim Asy'ari (putra ketiga saya beri nama seperti beliau, tabarrukan semoga bisa menjadi ulama besar seperti beliau), dan juga ada makam abah nya Gus Dur KH Wachid Hasyim, salah satu tokoh besar Indonesia di jaman pergerakan.