assalamualaikum...
Kaifa haalukum ayyuhal "Blogger".....mg2 apik2 wae....
Gini, hari ini aku dah nyampe di tempat baru lagi, orang sini bilang kota seribu gempa alias Nabire. Ya, kota yang tahun 2005 silam luluh lantak dihajar gempa bumi, kini mulai berbenah. Hampir semua gedung pemerintahan baru semua meski masih terdapat sisa-sisa reruntuhan. Nabire merupakan kota kecil yang mungkin mirip2 kota Blitar di Jawa timur, ada beberapa pusat pertokoan sebagai jantung bisnis di kota ini. Sebenernya selain dengan pesawat terbang kecil (twin otter) kapasitas 12 orang, untuk sampai di kota ini juga bisa melalui jalur laut dan darat. Tapi karena dikejar deadline dan karena jadwal kapal laut masih lama trus jalur darat yg hanya bisa ditempuh dengan mobil 4WD ( 4 Wheel Drive alias bermesin ganda) selama 2 hari keluar masuk hutan, akhirnya kami putuskan naik pesawat saja. Setelah menyelesaikan pekerjaan selama dua hari kami berkesempatan jalan2 ke beberapa sudut kota n sempat ngicipin makanan laut (sea food) khas daerah sini di tepi pantai nabire yang indah, sambil nungguin sunset. tapi aku juga sedih, karena dulu pas sekolah punya temen deket namanya Bilal yang asli orang Nabire. nah, mumpung di sini aku pengen banget ke rumahnya, buat kangen2an setelah 10 tahun ga ketemu. Karena aku ga punya no telp nya, tentu aja susah nyari dimana rumahnya, meski udah dibantuin ma si Google...Yawes, kayaknya mungkin suatu saat aja, kalo Allah mengijinkan....I miss u Bro,..Bilal, ai lap yu....
Hari berikutnya, kami lanjutkan perjalanan ke biak yg ditempuh dengan pesawat Twin Otter selama 1 jam melewati pulau kecil bernama serui yg juga akan kami singgahi. Take off dari nabire berlangsung aman dan lancar karena weather nya juga agak bagus sehingga kami bisa melihat Sunrise dari wilayah udara nabire. Tapi pas diatas, kami juga sempet kawatir, karena di kokpit kami melihat sepertinya salah satu pilot masih training karena dia mencatat beberapa perubahan pada instrument pesawat, maklum kecelakaan pesawat kecil disini bukan hal yg aneh lagi....Hanya do'a kami panjatkan semoga perjalanan ini lancar dan cepat sampai. Biak merupakan kota yg juga lumayan indah, kota ini dikelilingi perbukitan dan nerupakan salah satu kota besar di Papua. Bahkan, kota ini sudah terkenal di dunia antariksa luar negeri, karena posisinya tepat berada di Garis Khatulistiwa (mboh bener mboh ora...) sehingga sangat menguntungkan buat peluncuran satelit karena mengirit bahan bakar, dibandingkan jika peluncuran dilakukan dari florida, AS. Bahkan beberapa bulan lalu, pemerintah daerah setempat telah menyepakati perjanjian dengan pemerintah Rusia, akan dilakukan peluncuran satelit rusia dari bandara Biak. Ah, negeri kita memang kaya, sayang hanya dinikmatin beberapa orang saja..... :-( .
Dari biak, perjalanan dilanjutkan ke serui melalui laut. Kami naik fery Roro (Roll in Roll Out) dan ngambil kelas Bisnis yg harganya agak mahal sedikit. namun, bayangan kami buyar karena kami mengira kelas bisnis serupa dengan hotel sebagaimana di Kapal besar lain. Di sini kelas bisnis cuman dibedain bentuk kursinya saja. Kalo di kelas ekonomi hanya berkursi plastik, kalo kelas bisnis kursinya bisa dilipat, thats all...! ga dapet minum, apalagai makan sebagaimana harapan kami hehehe... (makanya, jadi orang jangan tamak, kata Ust. Sanusi)..
Serui adalah kota kecil yang indah. Kota ini diapit dua buah sungai yg sangat jernih, sebagaimana sungai2 lain di papua, karena masih alami dan belum tercemar.
bandingin dengan sungai ciliwung di Jakarta yg baunya Naudzu Billah n suka bikin adem panas orang2 bantaran sungai karena suka banjir dadakan... Di kanan kiri sungai terdapat bukit2 kecil yang sangat indah dengan berbagai macam tumbuhan dan burung2. Kami sempat juga berjalan-jalan ke pantai dan melihat anak2 kecil memancing ikan. Kami sempat ingin ikut memancing, namun setelah melihat ada beberapa babi makan di sampah di pantai tersebut, akhirnya rencana itu dibatalin.. ga lucu khan berebutan ikan kecil ma babi, hii...
Nah, setelah 2 bulan, Alhamdulillah sebenernya perkerjaan kami di Papua sudah selesei di kota Serui ini. Namun, karena ada tambahan 2 site lagi di Sorong, kami mau tidak mau harus ke sana, baru nanti balik ke Jakarta. Karena sudah tidak terlalu dikejar deadline, kami putuskan perjalanan ke sorong ditempuh melalui Kapal Laut.
Pas sore harinya, ada kapal laut Doro Londa arah ke Sorong. Kami beli tiket kelas 1 B yg ga jelek2 banget juga ga terlalu mewah, lumayanlah buat perjalanan sehari semalam. Oh iya, pas di Kapal kami bertemu dengan orang londo dari Canada. Nah pas ngeliat pemandangan laut yg indah, keluarga Canada ini terheran-heran melihat awak kapal membuang sampah bekas masakan ke laut dengan seenaknya. Anaknya yg kecil - si Boy - bahkan bilang " It should be not done...people never think their world environtment...(mbuh bener mbuh ga' aku gapati iso boso londo...maklum, pas sekolah mbiyen males dadi jo podo ditiru yo.....).
yang konyol lagi, pas mereka sedang terheran-heran, tiba2....Plak...sepotong plastik kresek terbang dan hampir singgah di muka si Bule. Dengan terheran-heran si bule berkata : ' What was That.....???!!!, dengan gagah perkasa aku menjawab, That was Flying Plastic alis plastik mabur.... (hehehe, yoiku tok seng ta ngerteni). Perjalanan ke sorong rencananya ditempuh selama sehari semalam melalui Pelabuhan Nabire dan Manokwari baru ke sorong. Karena tidak tahu bakal singgah di Manokwari, aku ga sempet beli oleh2 buat keluarga temenku yg beberapa bulan lalu aku ikut tinggal bersama mereka. Sambil berniat pamitan dan menyampaikan rasa terima kasih, aku pergi ke rumahnya. sekalian aku berikan Al-quran satu2nya sebagai cindera mata karena mama dia yg kristen kothok pengen mempelajari al-quran tersebut karena ada terjemahannya. Semoga surat pertama yg dia baca adalah al-ikhlas (karena kan orang indonesia terbiasa membuka buku dari kiri), sehingga hatinya terbuka dan mengakui ke-Esa-an Allah dan kelak mau masuk Islam,sepeti kisah mantan Suster Irene Handoyo, Amin. Sebagai gantinya, ibu itu memberi aku injil berbahasa Arab yg dia bilang tidak bisa membacanya, jadi diberikan padaku (aku terima aja, itung2 buat kenangan meski aku juga ga ngerti isinya apaan). Nah, di pelabuhan aku hampir ketinggalan kapal. karena rumah kawan tadi ada di kota, jadi agak lama kesana. Pontang panting aku lari karena beberapa saat lagi tangga kapal mau diangkat. Akhirnya dengan terengah-engah aku sampai juga diatas kapal, ah...aman (kayaknya mirip banget ma kisah si jack dalam The Titanic hehehe..narsis mode On). Tapi pas tangga mulai diangkat, kelihatan dari dermaga masih ada beberapa orang yg mengejar kapal. Sambil berteriak-teriak, mereka berusaha mengejar kapal. Namun, nasi sudah menjadi bubur alias nasib susah diatur...., kapal tetap berjalan. Beberapa orang tetap memaksa naik ke kapal dengan melompat, sementara yg laen melemparkan barangnya. Malangnya, 1 orang jatuh ke laut dan di sisi dermaga terlihat 2 cewek menangis sesengukan karena ketinggalan......ah, semoga ada yg menolong mereka....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar