Assalaamualaikum....kembali lagi kita bertemu saudara. Beberapa hari ini saya ingin jalan2 sekedar melepas penat setelah sekian bulan bekerja di bawah tekanan seperti biasa. Nah, kebetulan pak driper yang asli
Padang pengen pulang maka saya memutuskan untuk ikut ke
sana. Sudah beberapa kali dia promosi ke saya tentang keindahan desa dan pantainya yang masih bisa dikatakan 'perawan' dan belum begitu banyak tersentuh tangan pembangunan. Tidak seperti biasanya perjalan kali ini hanya diikuti tiga orang, saya, Pak Agus dan Pak Driper. Perjalan kami mulai dari pekanbaru pas pukul 3, tepat setelah selesai kerja. Kami melewati jalur biasanya yakni dari Pekanbaru - Bangkinang - Koto Panjang....Payakumbuh Bukit tinggi teruss sampai ke
padang baru ke Painan. Karena kami berangkat sore hari, maka diperkirakan
akan sampai di Painan sekitar pukul dua belas malam. Namun perkiraan kami sedikit meleset karena ada perbaikan jalan di daerah danau panjang sebelum masuk SUMBAR (saya lupa namanya...). Perjalanan juga sempat terhenti beberapa saat untuk Sholat dan sekedar melepas lelah. Sholat kali ini kami lakukan di Masjid islamic Center BangkinangKarena karena pas ke
padang dulu saya belum sempat mampir, sekalian praktek sholat jama' yang dah ampir lupa niatnya hehehe. Masjid ini bener2 bagus arsitekturnya yg khas
kota penghasil sawit. Karena itu ukiran2 di pintu dan jendela berbentuk pohon2 sawit yang bagus.
Setelah itu perjalanan kami lanjutkan dan tentu saja kami harus makan malam . Makan malam kali ini kami lakukan di Payakumbuh, sebuah kota tua kecil yang berada sebelum Bukittingi . Suasana di kota ini sangat menyenangkan dan udaranya sedikit dingin karena berada di daerah dataran tinggi jadi udara di sini lumayan adem....Mungkin ini yang membuat gadis2 payakumbumbuh putih2 dan cantik2 (hehehe..Kak Lon, no need to conceited...!!!). Setelah puas perjalanan pun kami lanjutkan hingga kemudian sampailah kami di Painan Tepat pukul dua dinihari..tanpa ba bi bu kami langsung istirahat karena esok hari masih ada banyak petualangan.
Saking capeknya setelah menempuh perjalan sekitar 11 jam, hampir saja sholat subuh terlewat. Meski udah siangan dikit, kami pergi ke Masjid Islamic Center Painan dengan muka kucel dan ga karua2an, tanpa cuci muka. Abis sholat shubuh kami langsung bisa merasakan udara segar kota kecil Painan yg berada di Ujung wilayah Sumbar. Kota kecil yang dikelilingi hutan perbukitan dan pantai2 yg indah - mengingatkan saya pas lagi di Papwa dulu. Setelah sarapan roti di rumah pak Driper, petualangan kami pun berlanjut, dan - tentu saja - masih korep dan kucel seperti sebelumnya. Karena kali ini kami berencana mandi di pantai dan Sungai. Tujuan pertama kami adalah Pantai Carocok yg berada sekitar 4 km dari rumah. Subhaanallah, pantai carocok memang sangat indah. Pantainya landai dan airnya sangat jernih. Ikan2 nampak dengan jelas di dalam air. Kami tak sabar untuk segera berenang dan berpoto-poto ria sekedar melepas napsu narsis. Pantai ini benar2 masih asli dan belum tersentuh pembangunan, kecuali hanya beberapa bagian yg diberi akses jalan dan jembatan ke tengah laut. Karena saat itu ada beberapa siswa sedang latihan karate, maka kami mencari sebuah tempat yg masih sepi dan jauh dari penglihatan untuk berenang (hehe, malu soalnya panuan dan sedikit gudiken....). Setelah explore beberapa saat, kami dapat daerah yg lumayan sepi dan bagus untuk berenang. Mas Agus langsung aja copot baju dan sesaat kemudian byar byur ga jelas kemana. Bagi yang suka Diving, maka pantai ini bisa dijadikan salah satu tujuan wisata. Setelah puas berenang, perjalan kami lanjutkan ke sebuah bukit di atas pantai. Masyarakat menyebutnya sebagai bukit LANGKISAU. Bukit ini terkenal karena disamping nampak pemandangan yg indah, juga sangat ideal untuk latihan Parayalang. Beberapa atlit tampak sedang berlatih di sini. Dari atas nampak pantai dan juga kota dan kantor2 Kabupaten Painan. Tidak lupa kami abadikan keindahan pantai tersebut.
Berikutnya perjalan kami lanjutkan ke Jembatan akar, sekitar 5 km dari rumah. Setelah 1 jam perjalan sampailah kami di tempat tersebut. Kami takjub menyaksikan bagaimana dua buah akar2 pohon beringin bisa menyatu dan membentuk sebuah jembatan akar. Konon melalui jembatan tersebut, dahulu kala para petani membawa bahan2 panenan dan menjadi jembatan utama yg menghubungkan sawah dan desa setempat. Sungai yang ada di bawahnya pun tidak kalah menarik untuk diexplore. Karena masih lengket kena air asin laut, kami pun mandi di sungai yg deras tersebut. Sungai ini sangat cocok untuk yang menyukai olah raga arung jeram karena lumayan deras dan memiliki batu2 besar. Saya teringat dulu di desa mandi dan menggosok tubuh dengan batu2 kali. Kali ini, benar2 saya merasakan 'back to nature'..mandi di sungai dengan sabun batu hahaha...tidak lupa kami sempatkan belanja buah semangka yg hasil panen petani setempat....wonderful..Alhamdu qjj
Sore hari kami pun kembali ke Pekanbaru. Namun tidak lupa, sepanjang perjalan masih banyak objek wisata yang menarik untuk sekedar singgah. Ada Air terjun Lembah Anai...Bukit2 batu Lembah Haru...Ngarai sihabouk dan lain sebagainya. Sebelum sampai bukit tinggi kita bisa mampir di Minang Fantasi dan Kampung Minang. Berikutnya Makan malam kali ini kami lakukan di Bukittinggi, sebuah kota kecil tempat Bung Hatta sang wakil presiden pertama lahir. Kota yg berada di atas bukit ini berhawa dingin, menambah romantisme masa lalu...(alah, kok jd pwitis...). Disini nampak turis berkeliling menikmati keindahan Bukittinggi...Kalau mampir ke kota ini jangan lupa mampir ke Goa Djepang dan tentu saja ' Jam Gadang' atau jam besar dari belanda yg tepat berada di tengah kota.
Perjalanan pun dilanjutkan hingga kemuadian kami kecapekan dan tidur sejenak di tengah hutan di sebelah monumen Ekuator yg menandakan saat itu kami berada teapt di garis khatulistiwa. Setelah sholat subuh perjalanan kami lanjutkan dan Tidak terasa jam 9 pagi kami pun sampai di Pekanbaru, Kota panas penuh kesibukan dan kembali besok kami harus nguli seperti biasa...what a wonderful journey...
Thanks to Bang hend...makasih tumpangannya, tebu dan oleh2ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar