Senin, 23 Maret 2009

Ngaji Senen Kemisan (Intro..)

Assalamualikum Warahmatullahi Wabaraokaatuh...

Gini ceritanya, dah beberapa minggu ini anya banyak ide di kepala saya tapi rasanya males banget untuk menulisnya di blog. Saya ga tau, mungkin sedang mengalami apa yang di sebut dengan ' jenuh ' dan pengen berhenti sejenak. Kemudian sejak beberapa hari terakhir tiba2 muncul ide untuk menulis tentang sesuatu yg lain dari biasanya dalam blog saya. Sesuatu yg bau2 agama dan sedikit mengandung pelajaran. Tapi saya ragu, bukan hanya karena sebagian besar materi yg akan saya tulis belum pernah saya lakukan, namun juga saya takut merasa menggurui dan 'methuek'. Tapi semakin saya tahan perasaaan itu semakin kuat keinginan itu untuk menuliskanya. Akhirnya, dengan Bismillah saya mulai saja postingan yg diilhami dari pengajian di mesjid kecil samping kosan saya dengan pertimbangan meski saya belum bisa mengamalkan, mungkin diantara sahabat sekalian ada yg bisa mengambil pelajaran dan tentu saja terinspirasi ucapan Imam Syafi'i :

' Ilmu itu ibarat hewan liar
Ikatlah hewan dengan tali agar ta lepas
Ikatlah ilmu dengan tulisan agak ta terlupa

dengan harapan suatu saat saya bisa melaksanakan apa yg saya tulis. Semoga bermanfaat bagi saya, pembaca dan terutama guru2 saya di mejid kecil tersebut...amin

sebaga pengingat agar tidak merasa menggurui, ada baiknya kita perhatikan ucapan berikut :

' berapa banyak yg di ajarkan sesuatu jauh lebih faham dari si pengajar.........

note : harap maklum, ngajinya 'kupingan' alias hanya mendengarkan saja....jadi kalo banyak
salah dan lupa mohon maaf

====================================================================

Senin 230309
Oleh : ustd. Tamalate

" Dan berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.......

Dalam ayat ini Allah mengingatkan kita agar berbuat baik kepada sesama. ustad mengajak jama'ah untuk meneladani sifat 'pemurah' Allah. Allah Maha Kasih tanpa pilih Kasih. Beliau menganjurkan jama'ah untuk berbuat baik kepada sesama meski kita sebenarnya membenci orang tersebut dan tentu saja terasa berat. Nabi mengatakan amal yg paling baik adalah yg paling berat pelaksanaanya. Kita harus menolong setiap orang tanpa harus memandang suku, agama dan keyakiannya. Meski tidak sesama Umat Islam setidaknya sesama manusia, apalagi jika sesama Muslim. kepedulian dan sikap pemurah kepada sesama meski kadang kita sendiri dalam keadaan susah dapat diteladani dari kisah para sahabat berikut :
Suatu saat ketika peperangan berkecamuk, di sebuah tempat perawatan korban, seorang sahabat memberikan air kepada temannya yg terluka parah, namun sahabat ini menolak dan meminta agar air tersebut diberikan ke sahabat lain yg dia rasa lebih membutuhkan. sahabat kedua juga menolak dan mengatakan agar air tersebut diberikan kepada sahabat ketiga yg paling parah. Namun apa daya, sampai di tempat sahabat tersebut ternyata sudah gugur dan perawat pun membawa air itu kepada sahabat pertama, dan ia pun telah gugur. Nasib yg sama juga dialami sahabat kedua...begitulah kepedulian para sahabat kepada sesama yg patut diteladani.
Mengenai keutamaan sifat pemurah, Ustadz bercerita suatu hari setelah pemakaman sahabat, rasulullah SAW bertanya kepada keluarga mayyit, adakah dia meninggalkan wasiyat. keluarga menjawab ' tidak ada wahai rasulullah, kecuali 2 kata ....." seandainya semuanya dan sendainya lebih jauh.....'. ternyata saat di akhir ajalnya, Allah memperlihatkan keutamaan sifat pemurah. Suatu saat sahabat tersebut kedatangan Ibu dan anaknya yg meminta sedekah. Ia pun memerintahkan istrinya untuk memberi roti. Namun sebelum diberikan, roti itu dipotong sebagian dan disimpan. Agaknya ia menyesal setelah diperlihatkan pahala keutamaan sedekah, hingga ia mengatakan 'seandainya yang kuberikan semuanya tentu lebih baik.....yang kedua adalah saat ia pergi ke masjid untuk shalat dan berjumpa dengan orang tua yg buta. ia pun menuntunnya ke mesjid hingga telat berjemaah. Ketika Allah menunjukkan keutamaa pahalanya, ia pun serasa menyesal...andai saja ketika menuntun orang tua itu lebih jauh tentu lebih utama.... Bahkan Rasulullah pun memerintahkan Abu Bakar R.A mencabut sumpahnya untuk tidak akan membantu saudaranya karena telah menfitnah istri rasulullah yaitu Sayyidatina Aisyah R.A. Demikianlah keutamaan sikap pemurah dan peduli kepada sesama. Semoga kita bisa mengambil manfaat...

Subhaanakallahumma Wabihamdika Asyhadu An Laa Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atuubu Ilaik.....

Selasa, 10 Maret 2009

Sebait Syair, buatmu wahai Engkau Sang Khoirots Tsaqolain....

Alangkah indahnya hidup ini
Andai Dapat kutatap wajahmu
'kan pasti mengalir air mataku
karena pancaran ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukecup tanganmu
S'moga memberi keberkatan dalam diriku
'Tuk mengikut jejak langkahmu

Ya Rasulullah Ya Habiiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah Ya Habiiballah
Kami rindu padamu

Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad
Ya rabbi shalli 'Alalihi Wasallim
(2x)

Alangkah indahnya hidup ini
andai dapat kudekap dirimu
Tiada kata yang dapat ku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu

Ku tahu cintamu kepada Ummat
Ummatii.....Ummatii...
Kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafa'atkan kami.....

Ya Rasulallah Ya Habiiballah
Terimalah kami sebagau ummatmu....


Allahumma' bihurmati hadzan Nabiyyil Kariim
Wa Aalihi Wa Ashaabihil As-Saalikiin
'Alaa Manhajihil Qowiim

Ij'alnaa Min Khiyari Ummatih
Wasturna Bi Dzaily Khurmaatih
Wahsyurna Ghodan Fii Zumrotih

(Raihan Feat. Ad-Dziba'i)

12 robiul Awwal 1430 Hijry

Kamis, 05 Maret 2009

Owalah Pid Dapid......

Salamualaikum...............

Alaa Laa Tanaalul 'Ilma Illa Bi Sittatin....
Saumbiika 'An Majmuu'iha Bi Bayaani....
Szukaain Wa Khirsin Wasytibaarin Wabulghotin...
Wairsyaadi Ustadzin Wa Thuuli Zamaani.....

Bait syair di atas adalah syair yg cukup dikenal di kalangan anak2 desa yg ngaji di surau desa saya dulu. Sebait syair yg sangat dihapal meski mungkin mereka yg masih kwecil2 itu belum faham maksudnya kala itu. Kira-kira begini artinya (saya kira2, soalnya dah puluhan taun ga baca2 lagi hehehe...)

"Ilingo Dak Kasil Ngelmu Kejobo nem Perkoro
Bakal Tak Critakne Kumpule Kanthi Pertelo
Rupane Limpat Lubo Sobar Ono Sangune
Lan Piwulange Guru Lan Sing Suwe Mangsane...

buat orang2 kota seperti anda berikut terjemahnya :

"Ingatlah, ilmu itu tidak akan tercapai sempurna, kecuali dengan 6 syarat...
Akan kuberitahu engkau dengan jelas dan gamblang....
Bersemangat...Haus ilmu...Sabar dan ada bekal.....
Memiliki guru dan dengan masa belajar yg lama (cukup)...

Kenapa saya ungkapkan syair diatas mengawali postingan ini adalah sebagai salah satu renungn bagi kita bersama. Bahwa pendidikan tidak semata-mata hanya berdasar nilai2 nominal saja. Pendidikan tidak boleh semata-mata bertujuan agar lulus dan dapat kerja. Saya ingat dulu beberapa teman saya tidak naik kelas atau tidak lulus, namun mereka tidak putus asa. Dan beberapa diantara mereka malah hari ini menjadi orang2 sukses. Tidak seperti saat ini, sekali tidak lulus maka seakan-akan hidup telah berakhir. Sedikit demi sedikit pendidikan kita mengarah pada model kapitalistik sekuler sebagaimana di Barat. Banyak orang beranggapan anaknya akan menjadi orang sukses jika lulus dengan nilai bagus, lancar berbahasa "londo", kuliah di luar negeri dan lain sebagaimana adalah anak2 yg hebat. Sementara pendidikan agama dan moral mulai disingkirkan. Bayangkan betapa tidak adilnya sekolah sekian tahun dengan sekian mata pelajaran, namun saat ujian kelulusan hanya ditentukan oleh beberapa mata pelajaran - yg lagi2 hanya 'pelajaran otak'. Sementara pendidikan agama dan moral sedikitpun tidak memiliki andil. Maka tidak heran jika hasilnya adalah anak2 yg hanya menggunakan logika saja. Lulus atau tidak lulus...Hidup atau Mati...berhasil atau gagal....sementara kesabaran..keuletan dan lain sebagainya diabaikan. Lebih parah lagi, gaya hidup mereka juga mulai bergeser ke barat2an. Clubbing...Dugem...Nge-Drugs...Free Sex dan lain2 merajalela. Sedih rasanya melihat bagimana remaja putri bisa ikut2an tawuran seperti orang yg ga pernah sekolah (Lihat) . Dan yg paling baru adalah peristiwa bunuh diri yg dilakukan David , mahasiswa Nanyang University Singapura asal Indonesia. David yg juara Olimpiade Matematika tingkat dunia tentu memiliki tingkat intelegensia di atas rata2, namun hidupnya berakhir tragis..Bunuh diri dan sempat menusuk sang Profesor....(Lihat berita).

Profesor Arif Rahman Hakim mengatakan inilah salah satu dosa dunia pendidikan yg hanya menekankan pendidikan pada otak dan mengabaikan hati......

Ya Allah....Ampuni dosa bapak ibu kami
Ampuni guru2 kami
Berikan kami ilmu yang bermanfaat
dunia dan Akhirat.....
Amin.....


Pekanbaru,
Hari Raya Kaun Du'afa, 060309

Minggu, 01 Maret 2009

Uklam-uklam ke Siak Gate, Riau


Assalaamualaikum wr.wb.

Orang bilang sesekali dalam hidup kita harus istirahat sejenak, untuk memulihkan keadaan fisik atau kondisi kejiwaan kita. Istrirahat bisa berupa tidur yang cukup atau pergi ke sanak saudara atau bisa juga rihlah or jalan2 ke tempat yang indah atau istilah di desa saya uklam2 (rekreasi). Nah, karena kemaren ada waktu 2 hari libur saya dan temen2 sepakat buat jalan2 sekedar ngilangin stress dan capek akibat beban kerja dan masalah di kantor yg udah menumpuk di otak kecil ini. Kali ini kami pilih adalah istana kerjaan Siak dimana terdapat Istana Raja Sultan Syarif Kasim II, pendiri Kota Pekanbaru sekaligus penguasa Kerajaan Siak.

Setelah pagi harinya jogging bentar, pukul 10 kami berangkat naik mobil yg biasa saya gunakan untuk dreptes. Saya berangkat bersama Bang hendri dan istrinya, mas agus serta si Lona temen satu kosan. Perjalan kami sepakati melewati Lintas Timur dan nanti pulangnya kami akan melewati Perawang karena si Lona pengen ngrasain naik pery hehehe. Sepanjang perjalanan yg ada hanya ribuan hektar tanaman sawit. Saya kagum sekaigus kecewa, kenapa negeri yg besar dan kaya ini hanya dinikmati segelintir orang. Nampak gedung2 berdiri dengan megah sementara rumah2 penduduk ga karuan bentuknya. Sepanjang jalan cuaca cukup baik, namun sekitar satu jam kemudian nampak gumpalan awan dan petir menyambar-nyambar. Perasaan saya mengatakan liburan kali ini akan sia2 karena ternyata hujan turun cukup deras, padahal sebagian besar view yg kita bakal kunjungi adalah outdoor. Akhirnya kami ketiduran karena kecapekan.

Hujan ternyata berhenti ketika beberapa jam kemudian, kami sampai di jembatan Siak yg menjadi primadona masyarakat Riau. Tidak ada yg istimewa dngan jembatan ini, karena hampir sama dengan jembatan barelang di Batam. Hanya saja jembatan ini di cat dengan rapi dan warna kuning mendominasi, sebagai lambang kebesaran kerajaan Siak. Namun, bagi masyarakat Siak, jembatan ini ibarat penyambung nadi perekonomian dan kehiduoan sosial mereka karena sebelum ada jembatan ini mereka harus menyeberang Sungai Siak sehingga tekesan terisolir dari dunia luar. Sesampai di Siak, kami langsung menuju mesjid Shibabuddin yg terletak di tengah kota kecil ini. Masjid kecil yg indah dan persis terletak di sungai terdalam di Indonesia, sungai Siak untuk sholat dzuhur dan berziarah ke makam sultan Syarif Kasyim dan permaisurinya. Bangunannya mirip Taj Mahalnya India, hanya lebih kecil bentuknya. Di tengah hujan gerimis ta lupa kami mengambil beberapa poto karena view sungai Siak sangat indah.

Perjalan kami lanjutkan menuju warung makan yg ada di sepanjang jalan yg terkenal dengan masakan udang galah yg besar2. Setelah makanan disediakan, kami pun siap makan. Namun si Lona sempat melihat daptar menu makan, ternyata satu ekor udang harganya 35.000, akhirnya kami hanya menyentuhnya untuk sekedar poto2 hahaha...makanpun berlanjut dengan lauk yg biasa (maklum anak kost). Nah, abis makan perjalanan kami lanjutkan langsung ke Istana Siak. Istana mungil ini sangat indah, beberapa peninggalan seperti alat masak, pakaian raja, pedang, bahkan souvenir khas eropa juga ada. Kami juga berkesempatan masuk ke kamar raja dan melihat-lihat banyak peningglan. Ada juga semacam diaroma maniken raja beserta para hulubalangnya. Tidak lupa jeprat dan jepret di sana sini. Setelah puas, kami pun pulang dan singgah sebentar di masjid raya yg lumayan besar. Sayang sekali hanya sekitar 10 orang yg sholat ashar, selebihnya gatau pada kemana masyarakatnya... Sebelum meninggalkan Siak, kami sempatkan mengabadikan perjalanan kami dengan background jembatan siak, meski dengan resiko ditabrak orang tak dikenal hehehe...yg penting dapet view bagus... Perjalanan pulang kami juga seru karena pas udah hampir naik fery, ternyata pak supirnya harus istirahat ketika adzan magrib berkumandang. Jadilah kami menunggu sekitar satu jam dan kesempatan poto2 di tengah sungai siak pun gagal karena udah gelap gulita heheh..

Well, next time mungkin kami akan ke bukit tinggi, payakumbuh atau maninjau dan skitarnya...mg2 masih ada libur hihihi...... Akhir kata, alhamdu qjj.. makasih ya Allah atas segala niat dan waktu yg kau berikan.....