Assalamualikum Warahmatullahi Wabaraokaatuh...
Gini ceritanya, dah beberapa minggu ini anya banyak ide di kepala saya tapi rasanya males banget untuk menulisnya di blog. Saya ga tau, mungkin sedang mengalami apa yang di sebut dengan ' jenuh ' dan pengen berhenti sejenak. Kemudian sejak beberapa hari terakhir tiba2 muncul ide untuk menulis tentang sesuatu yg lain dari biasanya dalam blog saya. Sesuatu yg bau2 agama dan sedikit mengandung pelajaran. Tapi saya ragu, bukan hanya karena sebagian besar materi yg akan saya tulis belum pernah saya lakukan, namun juga saya takut merasa menggurui dan 'methuek'. Tapi semakin saya tahan perasaaan itu semakin kuat keinginan itu untuk menuliskanya. Akhirnya, dengan Bismillah saya mulai saja postingan yg diilhami dari pengajian di mesjid kecil samping kosan saya dengan pertimbangan meski saya belum bisa mengamalkan, mungkin diantara sahabat sekalian ada yg bisa mengambil pelajaran dan tentu saja terinspirasi ucapan Imam Syafi'i :
' Ilmu itu ibarat hewan liar
Ikatlah hewan dengan tali agar ta lepas
Ikatlah ilmu dengan tulisan agak ta terlupa
dengan harapan suatu saat saya bisa melaksanakan apa yg saya tulis. Semoga bermanfaat bagi saya, pembaca dan terutama guru2 saya di mejid kecil tersebut...amin
sebaga pengingat agar tidak merasa menggurui, ada baiknya kita perhatikan ucapan berikut :
' berapa banyak yg di ajarkan sesuatu jauh lebih faham dari si pengajar.........
note : harap maklum, ngajinya 'kupingan' alias hanya mendengarkan saja....jadi kalo banyak
salah dan lupa mohon maaf
====================================================================
Senin 230309
Oleh : ustd. Tamalate
" Dan berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.......
Dalam ayat ini Allah mengingatkan kita agar berbuat baik kepada sesama. ustad mengajak jama'ah untuk meneladani sifat 'pemurah' Allah. Allah Maha Kasih tanpa pilih Kasih. Beliau menganjurkan jama'ah untuk berbuat baik kepada sesama meski kita sebenarnya membenci orang tersebut dan tentu saja terasa berat. Nabi mengatakan amal yg paling baik adalah yg paling berat pelaksanaanya. Kita harus menolong setiap orang tanpa harus memandang suku, agama dan keyakiannya. Meski tidak sesama Umat Islam setidaknya sesama manusia, apalagi jika sesama Muslim. kepedulian dan sikap pemurah kepada sesama meski kadang kita sendiri dalam keadaan susah dapat diteladani dari kisah para sahabat berikut :
Suatu saat ketika peperangan berkecamuk, di sebuah tempat perawatan korban, seorang sahabat memberikan air kepada temannya yg terluka parah, namun sahabat ini menolak dan meminta agar air tersebut diberikan ke sahabat lain yg dia rasa lebih membutuhkan. sahabat kedua juga menolak dan mengatakan agar air tersebut diberikan kepada sahabat ketiga yg paling parah. Namun apa daya, sampai di tempat sahabat tersebut ternyata sudah gugur dan perawat pun membawa air itu kepada sahabat pertama, dan ia pun telah gugur. Nasib yg sama juga dialami sahabat kedua...begitulah kepedulian para sahabat kepada sesama yg patut diteladani.
Mengenai keutamaan sifat pemurah, Ustadz bercerita suatu hari setelah pemakaman sahabat, rasulullah SAW bertanya kepada keluarga mayyit, adakah dia meninggalkan wasiyat. keluarga menjawab ' tidak ada wahai rasulullah, kecuali 2 kata ....." seandainya semuanya dan sendainya lebih jauh.....'. ternyata saat di akhir ajalnya, Allah memperlihatkan keutamaan sifat pemurah. Suatu saat sahabat tersebut kedatangan Ibu dan anaknya yg meminta sedekah. Ia pun memerintahkan istrinya untuk memberi roti. Namun sebelum diberikan, roti itu dipotong sebagian dan disimpan. Agaknya ia menyesal setelah diperlihatkan pahala keutamaan sedekah, hingga ia mengatakan 'seandainya yang kuberikan semuanya tentu lebih baik.....yang kedua adalah saat ia pergi ke masjid untuk shalat dan berjumpa dengan orang tua yg buta. ia pun menuntunnya ke mesjid hingga telat berjemaah. Ketika Allah menunjukkan keutamaa pahalanya, ia pun serasa menyesal...andai saja ketika menuntun orang tua itu lebih jauh tentu lebih utama.... Bahkan Rasulullah pun memerintahkan Abu Bakar R.A mencabut sumpahnya untuk tidak akan membantu saudaranya karena telah menfitnah istri rasulullah yaitu Sayyidatina Aisyah R.A. Demikianlah keutamaan sikap pemurah dan peduli kepada sesama. Semoga kita bisa mengambil manfaat...
Subhaanakallahumma Wabihamdika Asyhadu An Laa Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atuubu Ilaik.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar