Minggu, 01 Februari 2009

Di manakah kau sekarang, Sayang....?


Salamualaikum...

Alhamdulillah...What a beautiful morning....

Setelah semaleman Pekanbaru diguyur ujan deres banget, akhirnya pagi ini sempet juga saya menatap senyum mentari, meski masih malu2 di balik awan. Beberapa hari ini memang saya harus menyaksikan terbit sinar sang surya lebih awal dari biasanya, sudah hampir seminggu ini berangkat pagi, apalagi kalau bukan mengejar deadline kerjaan yg udah ditentuin ma si Pak Bos...

Pagi ini saya ingin berbagi tentang 'tragedi' yang sedikit memilukan hicks.... Fyi, kemarin adalah untuk kesekian kalinya saya kehilangan sendal. Ya, sendal..barang yg tidak terlalu berharga bagi sebagian kita, namun bagi saya sangat berarti. Karena di samping sebagai alas, bagi saya sandal (meskipun gapit) memiliki nilai historis yg tak terlupakan (wicks....). Meski hanya sebuah sandal gapit, namun udah menemani saya keliling Indonesia...jadi ketika dia hilang, saya merasa ada bagian dari diri ini yg hilang.....Ah, sandalku I miss u....

Namun, sebenarnya yg paling menjengkelkan adalah tempat di mana sandal itu hilang, di Mesjid...Mesjid yg saya anggap tempat paling aman dan nyaman karena Tuhan telah memuliakannya, ternyata masih juga menjadi sasaran empuk orang-orang ga bertanggung jawab. Kalau sandal saya, saya masih khusnud dzon, mungkin orang itu lebih membutuhkannya dari saya, atau mungkin karena uang yg saya gunakan membeli tidak halal, jadi mungkin Tuhan kasih jalan keluar dengan hilangnya sendal itu - meski karena itu saya harus jalan kaki telanjang keluar dari mesjid raya yg luasnya Naudzu billah itu. Yg menyedihkan, pagi kemaren kotak amal di mesjid juga ilang, ada juga kawan saya yg kehilangan laptop baru seharga 8 juta-an juga di mesjid. Mesjid sudah tidak lagi berisi orang-orang yg baik saja.....

Kondisi sosial ekonomi yg makin sulit mungkin menjadi faktor pemicu kenapa orang-orang itu berbuat demikian. Namun, pendidikan agama dan kemauan menjalankannya yg baik saya yakin akan mencegah terjadinya hal-hal tersebut. Kalau anda pernah berkunjung ke Pesantren Daarut Tauhid miliknya Pak Lik Gym di bandung, anda akan tahu betapa akhlak tg mulia itu sebenarnya akan menjadikan seseorang bermartabat. Lihatlah, tokoh sekaliber Pak Lik Gym dengan tawadlu' menata sendal2 jamaah sendiri tanpa harus menyuruh santri2nya....

Ah, sendalku.....Hopefully You'll be Safe There...


(Sincerelly Your's)



* Dedicated for my beloved lost sendal, Swallow Ijo, Size 10

1 komentar:

TATA SAVE mengatakan...

Parahhh...........