Kata-kata itu selalu terucap dari orang-orang terdekat saya, baik keluarga maupun temen2 tiap kali kami bertemu saat saya pulang kampung. “ Nantilah, tunggu aja tanggal mainnnya”, atau “ iya nih, lom ketemu jodohnya, tahun depan kali….”, adalah beberapa jawaban singkat saya sekedar mencairkan suasana. Memang, banyak hal yang telah direncanakan, namun kadang meleset dari perkiraan. Begitupun pernikahan. Saya masih ingat beberapa kawan yang merencanakan tahun ini harus sudah menikah, toh belum juga bias melaksanakan. Termasuk saya yang akhir-akhir ini agak susah tidur karena sering kebawa pikiran perasaan pengen segera kawin….
Seperti hari ini nih, satu lagi shahabat dekat saya si Ida berkesempatan menjalankan separuh agamanya dan (lagi2), saya hanya bisa menyampaikan rasa turut berbahagia melalui pesan singkat dan telepon . Bukan apa-apa, setiap kali mendengar ada shahabat ataupun saudara menikah, rasanya pauwengen banget. Tuntutan dan beban kerja yang begitu tinggi sehingga mengharuskan saya jauh dari keluarga, adalah salah satu alasan utama saya ingin segera membentuk keluarga, ben tentrem atine…kata mama beberapa saat lalu. Sepertinya hidup ini bakal nyaman banget saat kita bangun ada yg sampein, “ selamat pagi sayang “, atau saat kita capek banget abis kerja keras, trus tiba2 si kecil datang dan memeluk kita sambil bilang, “Pak…gendong…’. Alamakk…..Rancak nian iduik ambo, kata orang Padang.
Memang, jaman sekarang sepertinya ga lazim kalo dua insan berlainan jenis, gapake pacaran maen kawin aja. Namun, sebenarnya di situlah letak keasyikannya, disamping kita akan merasakan sensasinya, kita juga akan bisa explore lebih jauh terhadap pasangan kita, tentu saja tanpa takut dibayangi dengan dosa, sebagaimana kalau pacaran. Kan, ga asyik kalau udah tau luar dalam, pegang sono gencet sini, apa asyiknya malam pertama hehehehe…itu sih kata pakar2 konsultan perkawinan, macam Faudzil Adziim dan lain-lain. Tentu saja tanpa mengabaikan adanya perkenalan dan pertemuan sekedar mengetahui agama dan latar belakang keluarga maupun keadaan lainnya…
Nah, bagi shahabat laki2 saya yg telah menikah, ada sebuah pepatah arab kuno yang disampaikan seorang istri yg selalu mengenang suaminya. Dan ketika ditanya apa keistimewaannya, dia menjawab :
Dlohuuka idzaa walaja Selalu tersenyum bila di rumah
Sakuutun Idzaa Kharaja Tak banyak tingkah ketika di luar
Akuulun Limaa Wajada Dia makan apa yang terhidang
Wa ghoiru Saailin Limaa Faqoda Tidak menanyakan apa yg tidak ada….
Buat yang putri, jadikan suamimu satu2nya arjuna yang menjadi pelindungmu. Lebih ekstrem lagi orang arab bilang : “jadilah engkau budaknya, maka iapun akan menjadi budakmu, tentu dalam konotasi yg paling positif. Intinya, sebagaimana dalam al-quran pasangan suami istri adalah bagaikan tubuh dan baju. Saling menutupi aib satu sama lain dan menjaga kehormatan serta kebahagiaan.
Dan jangan lupa, bukan cuman kalau mau makan baca doa, kalau mau yang “ atu itu ”(tau kan maksudnya), juga harus baca doa. Kan ga lucu, kalau lagi asyik2nya, eh pasangan kita teriak2 kesurupan Mak Lampir Cabull hehehe (Kidding…!). Maksudnya biar anak kita jadi anak sholeh. Masalah doanya, konsul aja ma ustadz di musholla.
Nah, ini nih yang paling penting. Buat yang masih ndomble dan Jomblo, don’t worry dude, Nasib, jodoh, Rizqi dan Umur udah ditentuin. Seperti kata Rasulullah, Tinta telah mengering dan pena telah diangkat….sebagai kiasan bahwa semua telah dituliskan di Laukh Mahfudz…..Tapi jangan lupa bedoa sambil usaha ya… Cari yg terbaik, yang baik agamanya, cantik, baik keluarganya, pendidikannya dan lain2…
Ok, selamat berbahagia bagi yg telah berpasangan dan selamat berjuang bagi yg masih bujang…Bersemangatlah…..
Allahumma Laa tadzarnii Fardan Wa Anta Khorul Waaritsiin….
Ya Allah jangan biarkan aku dalam kesendirian, Sedangkan Engkaulah
Sang Maha Pemberi Anugerah…………
*) Hanya sekedar tulisan iseng, sebagai hadiah perkawinan buat shahabat
dekat saya, Mba Ida dan Suami dan yg segera menyusul Mas Taufiq….
Barakallahu Lakum Waj’alakum Wawaddatan Warahmah….
Buat yg selalu setia menunggu saya, Makasih ya…I Love U Makk
Ini adalah blog Coba2. Hanya berisi beberapa catatan harian dan pengalaman aneh2 penulis.Tidak direkomendasikan bagi anda yg menghargai waktu dan membutuhkan informasi akurat...Selamat Menikmati
Kamis, 27 November 2008
Selasa, 25 November 2008
Kolor VS Duren.....
Hari ini banyak orang dag dig dug jantungan karena kondisi perekonomian global sedang gonjang ganjing. Tingkat inflasi naik, perekonomian lesu dan dunia bisnis sedang kolaps, Bahkan Bursa Efek Indonesia sempat ditutup karena saking kacau balaunya ekonomi dunia. Hampir semua bursa efek dunia rontok satu demi satu. Nilai tukar rupiah hari ini bahkan mencapai 12.900 tiap dolar. Sebuah kondisi yang tidak pernah terjadi lagi sejak krisi moneter 10 tahun silam. Pengangguran di mana-mana. Yg terbaru, di tempat saya di tempat saya saat ini, PT RAPP (Riau Andalan Pulp and
Paper), mem-PHK 1000 karyawan, sementara 1000 orang lagi masuk dalam wating list PHK.
What Happen ?
Semua itu berawal dari rontoknya ekonomi satu negara, ya satu negara saja
yang selama ini selalu membanggakan sistem ekonomi kapitalisnya, AMERIKA. Bencana ekonomi tersebut berawal saat terjadi kiris Sub-Prime Mortage, saya tidak paham arti sebenarnya, tapi di koran2 dijelaskan bahwa sub prime mortage adalah Kredit Kepemilikan Rumah atau (KPR) yg gagal dibayar oleh si peminjam. Mungkin sebagian kita bertanya, apa hubungannya dengan kehancuran ekonomi global. Begini, sistem ekonomi saat ini memungkinkan adanya bisnis berantai, sehingga kalau yg paling bawah (kreditor) kolaps, maka atasnya ikutan kolaps. Contoh, si Michael mengajukan kredit membeli rumah tipe SN (Sangat Ndeso, hehehe just 4 example), ke bank A, trus disetujui dengan beban bunga sekian tahun. Nah, Bank A itu modalnya pinjam bank B, bank B ambil modal dari Bank C, terussss ke atas. Ketika Si Michael ga bisa bayar cicilan, ostosmatis Bank A rugi, nah Ada sekian juta Michael yg gagal bayar, maka Bank A gabisa bayar ke Bank B, Bank B janji2 mulu ke Bank C, dan sterusnya. Akhirnya, perusahaan2 raksasa MAerika pada berjatuhan sehingga memaksa pemerintah memberi suntikan dana yg dikenal dengan BAILOUT, atao di Indonesia dikenal dengan BLBI (bantuan Likuiditas bank Indonesia). Lehman Brothers, perusahaan Yahudi terkemuka juga jatuh, dan baru2 ini Citibank juga rontok..
Semua itu ditambah lagi dengan permainan para pialang saham yg membuat nilai minyak naik turun ga karuan. Bayangkan saja, hanya dalam waktu seminggu minyak bisa naik hampir 100% dari harga normal, padahal produksi minyak dunia stabil. Itulah yg di jual di bursa saham, bukan minyak yg sebenarnya tapi kinerja perusahaan dan hal2 non riil lain. Jadi, bukan produksi minyak yg kurang tapi monopoli penjualan minyak oleh beberapa perusahaanlah penyebabnya. Sebagai contoh, kalau kita beli minyak langsung dari produsen harganya Rp. 1000 perak katakanlah, nah karena banyaknya perusahaan yg ikutan main, padahal mrk hanya jualan kinerja perusahaan tsb, maka minyak bisa tembus Rp. 10.000, bahkan mungkin lebih tinggi lagi. Lihat saja, masak harga minyak bisa berubah-ubah hanya karena isu2 politik atau isu lain yg sama sekali tidak ada hubungannya dengan jual beli. Bahkan, ada yg sudah saking keselnya bilang,
" Udah deh, gawsa lagi beli minyak atau barang lain lewat bursa, bagaimana
kalau kembali ke jaman baheula, pembeli langsung tukar barang (barter) dengan penjual. Jadi kedua pihak sama2 untung dan tidak merugikan orang banyak. Contoh nya, Si A mau beli Kolor ke toko Si B, sementara Si B pengen makan duren Si A, maka jadilah kolor di tuker ma si duren B, masalah ukuran, mungkin tergantung durennya kali hehehe....
Intinya, rasanya ga adil banget kalau seluruh dunia kolaps, negara2 berkembang seperti indonesia, atau Brazil dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yg tinggi, ti ba2 ambruk hanya karena kesalahan satu negara, AMERIKA....
Ada sekian contoh, beberapa milyuner kekayaannya berkurang hampir 50% hanya dalam 3 hari. Atau bisa juga hutang bertambah berlipat-lipat hanya dalam seminggu. Coba bayangkan, kalau kemarin saya punya saham 1000 lembar dengan harga satu lembar Rp. 1500, maka kekayaan saya sebesar 1.500.000, tiba2 pagi tadi nilai saham turun menjadi 100 perak, maka kekayaan saya tinggal 100.000............
Atau jika saya punya hutang 1000 dolar dengan kurs rupiah 9000, itu berarti hutang saya 9000.000, tiba2 sore hari kurs dolar naik menjadi 12.000, itu berarti hutang saya melonjak menjadi 120.000.000, padahal bukan karena kesalahan kita. Di dalam negeri, Bakrie and Brothers yg sempat menjadi orang terkaya di negeri ini juga kolaps, karena salah satu penghasil kekayaan utamanya PT BUMI resources gagal bayar utang, dan kini dijual ke Northstar Inc. Dan masih banyak lagi contoh lain. Yang kita takutkan, kejadian krisis 1997 bakal terulang, dimana-mana terjadi rush (penarikan uang besar2an) dari bank. Karena sebesar apapun bank, pasti akan kolaps kalau semua uang nasabah diambil.
Hikmah dari peristiwa di atas adalah, sebaik apapun kalau sudah dilarang qjj,
maka pasti ada keburukannya. Seperti riba, misalnya..setelah sekian tahun
Bank2 Amerika yg membanggakan kapitalisnya, toh akhirnya rontok dan itu
di luar dugaan pakar2 ekonomi. Namun, sebagai orang beragama, kita yakin,
semudah itu Allah membalikkan keadaan semudah itu pula Allah mengembalikannya, asal kita berusaha dengan sungguh2...So, Jangan panik, hadapi dengan senyuman dan inget pesen Kanjeng Nabi :
"Kalau ente pengen umur panjang dan rejeki lancar, banyak2lah silaturahim"
juga pesen beliau
" Sedekah itu akan menolak bala (bencana) "
jadi, selamat bersilaturahim dan sedekah, semoga hidup kita makin berkah...Amin
*)Mohon maaf, Penulis bukan ahli ekonomi makro atau mikro, tapi kalau
bab ngabisin duwit buat beli duren dan belanja kolor, monggo hehehe...
Paper), mem-PHK 1000 karyawan, sementara 1000 orang lagi masuk dalam wating list PHK.
What Happen ?
Semua itu berawal dari rontoknya ekonomi satu negara, ya satu negara saja
yang selama ini selalu membanggakan sistem ekonomi kapitalisnya, AMERIKA. Bencana ekonomi tersebut berawal saat terjadi kiris Sub-Prime Mortage, saya tidak paham arti sebenarnya, tapi di koran2 dijelaskan bahwa sub prime mortage adalah Kredit Kepemilikan Rumah atau (KPR) yg gagal dibayar oleh si peminjam. Mungkin sebagian kita bertanya, apa hubungannya dengan kehancuran ekonomi global. Begini, sistem ekonomi saat ini memungkinkan adanya bisnis berantai, sehingga kalau yg paling bawah (kreditor) kolaps, maka atasnya ikutan kolaps. Contoh, si Michael mengajukan kredit membeli rumah tipe SN (Sangat Ndeso, hehehe just 4 example), ke bank A, trus disetujui dengan beban bunga sekian tahun. Nah, Bank A itu modalnya pinjam bank B, bank B ambil modal dari Bank C, terussss ke atas. Ketika Si Michael ga bisa bayar cicilan, ostosmatis Bank A rugi, nah Ada sekian juta Michael yg gagal bayar, maka Bank A gabisa bayar ke Bank B, Bank B janji2 mulu ke Bank C, dan sterusnya. Akhirnya, perusahaan2 raksasa MAerika pada berjatuhan sehingga memaksa pemerintah memberi suntikan dana yg dikenal dengan BAILOUT, atao di Indonesia dikenal dengan BLBI (bantuan Likuiditas bank Indonesia). Lehman Brothers, perusahaan Yahudi terkemuka juga jatuh, dan baru2 ini Citibank juga rontok..
Semua itu ditambah lagi dengan permainan para pialang saham yg membuat nilai minyak naik turun ga karuan. Bayangkan saja, hanya dalam waktu seminggu minyak bisa naik hampir 100% dari harga normal, padahal produksi minyak dunia stabil. Itulah yg di jual di bursa saham, bukan minyak yg sebenarnya tapi kinerja perusahaan dan hal2 non riil lain. Jadi, bukan produksi minyak yg kurang tapi monopoli penjualan minyak oleh beberapa perusahaanlah penyebabnya. Sebagai contoh, kalau kita beli minyak langsung dari produsen harganya Rp. 1000 perak katakanlah, nah karena banyaknya perusahaan yg ikutan main, padahal mrk hanya jualan kinerja perusahaan tsb, maka minyak bisa tembus Rp. 10.000, bahkan mungkin lebih tinggi lagi. Lihat saja, masak harga minyak bisa berubah-ubah hanya karena isu2 politik atau isu lain yg sama sekali tidak ada hubungannya dengan jual beli. Bahkan, ada yg sudah saking keselnya bilang,
" Udah deh, gawsa lagi beli minyak atau barang lain lewat bursa, bagaimana
kalau kembali ke jaman baheula, pembeli langsung tukar barang (barter) dengan penjual. Jadi kedua pihak sama2 untung dan tidak merugikan orang banyak. Contoh nya, Si A mau beli Kolor ke toko Si B, sementara Si B pengen makan duren Si A, maka jadilah kolor di tuker ma si duren B, masalah ukuran, mungkin tergantung durennya kali hehehe....
Intinya, rasanya ga adil banget kalau seluruh dunia kolaps, negara2 berkembang seperti indonesia, atau Brazil dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yg tinggi, ti ba2 ambruk hanya karena kesalahan satu negara, AMERIKA....
Ada sekian contoh, beberapa milyuner kekayaannya berkurang hampir 50% hanya dalam 3 hari. Atau bisa juga hutang bertambah berlipat-lipat hanya dalam seminggu. Coba bayangkan, kalau kemarin saya punya saham 1000 lembar dengan harga satu lembar Rp. 1500, maka kekayaan saya sebesar 1.500.000, tiba2 pagi tadi nilai saham turun menjadi 100 perak, maka kekayaan saya tinggal 100.000............
Atau jika saya punya hutang 1000 dolar dengan kurs rupiah 9000, itu berarti hutang saya 9000.000, tiba2 sore hari kurs dolar naik menjadi 12.000, itu berarti hutang saya melonjak menjadi 120.000.000, padahal bukan karena kesalahan kita. Di dalam negeri, Bakrie and Brothers yg sempat menjadi orang terkaya di negeri ini juga kolaps, karena salah satu penghasil kekayaan utamanya PT BUMI resources gagal bayar utang, dan kini dijual ke Northstar Inc. Dan masih banyak lagi contoh lain. Yang kita takutkan, kejadian krisis 1997 bakal terulang, dimana-mana terjadi rush (penarikan uang besar2an) dari bank. Karena sebesar apapun bank, pasti akan kolaps kalau semua uang nasabah diambil.
Hikmah dari peristiwa di atas adalah, sebaik apapun kalau sudah dilarang qjj,
maka pasti ada keburukannya. Seperti riba, misalnya..setelah sekian tahun
Bank2 Amerika yg membanggakan kapitalisnya, toh akhirnya rontok dan itu
di luar dugaan pakar2 ekonomi. Namun, sebagai orang beragama, kita yakin,
semudah itu Allah membalikkan keadaan semudah itu pula Allah mengembalikannya, asal kita berusaha dengan sungguh2...So, Jangan panik, hadapi dengan senyuman dan inget pesen Kanjeng Nabi :
"Kalau ente pengen umur panjang dan rejeki lancar, banyak2lah silaturahim"
juga pesen beliau
" Sedekah itu akan menolak bala (bencana) "
jadi, selamat bersilaturahim dan sedekah, semoga hidup kita makin berkah...Amin
*)Mohon maaf, Penulis bukan ahli ekonomi makro atau mikro, tapi kalau
bab ngabisin duwit buat beli duren dan belanja kolor, monggo hehehe...
Sabtu, 15 November 2008
Akhirnya...
Assalamualaikum wr.Wb.
Ya, akhirnya... kata-kata itu terucap ketika akhirnya saya berhasil dengan susah payah (hehehe, mendramatisir banget...) nonton pilem Lasykar Pelangi di theater. Tapi itu bukan berarti capek nunggu cd bajakannya ga muncul2 , coz satu bulan lalu sebenernya saya dah dapat 4 tiket waktu masih di Malang, namun karena dapat tiket sore, akhirnya karena satu hal dan lainya, tiket tersebut saya jual lagi (hehehe, cari untung ...).
Eniwei, bener kata teman2, meski tidak bisa menggambarkan isi novel aslinya seratus persen, pilem ini lumayan bagus ditonton buat mengingatkan kita tentang masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Bayangkan saja, di Belitong yg kaya dengan sumber daya alam, masih banyak anak2 yg tidak mampu sekolah (mungkin sekarang sudah tidak ada lagi). Diantara sekian banyak hal yg bisa kita petik dari pilem ini adalah perjuangan seorang guru sangat patut dihargai. Bu Muslimah dan Pak harfan contonya,di tengah himpitan keadaan yg serba susah masih berjuang dengan semangat agar sekolah satu2nya yg berbasis akhlak itu tidak ditutup. Mata saya sempat berkaca-kaca ketika beberapa kata hikmah keluar dari mulut sang penjaga sekolah (saya lupa namanya), bahwa meski sekolah tersebut tidak mampu lagi membayar gaji gurunya, meski hanya tiga orang, mereka tidak menyerah. Dia mengatakan " bahwa mendidik itu bukan sekedar dengan angka-angka, sebagaimana keadaan sekolah masa kini. Mendidik itu dengan hati, katanya...". Saya teringat dulu waktu sekolah di desa, bayarnya pake beras, bahkan ketika Aliyah, masih ada salah seorang guru saya yg tidak mau mengambil sepeserpun gajinya. Subhanallah....Namun beliau memiliki kedudukan yg mulia di hati kami para muridnya, sebagaimana Pak Harfan di mata Lasykar Pelangi. Dan hasilnya, lahirlah pribadi2 besar seperti lintang, ikal, mahar dan lain2, meski mereka adalah orang2 yg tidak mampu.
Memang, ditengah kemajuan pendidikan saat ini, sebagian besar sekolah hanya mengajarkan anak didiknya, bagaimana lulus dengan nilai tertinggi dan menjadi juara, tentu dengan biaya yg setinggi-tingginya. Mereka seakan lupa bahwa pendidikan bukan komoditas dagangan yg bisa diperjualbelikan. Sementara sisi empati, kepedulian, rendah hati, kemauan berbagi dan lain sebagainya seakan hilang tercerabut dari hati peserta didik. Kita tentu masih ingat betapa banyak pejabat yg saat ini dibidik KPK karena kasus korupsi, menariknya hampir sebagian besar adalah Sarjana dan lulusan terbaik di kelasnya. Itulah, hasil dari pendidikan yg hanya mengandalkan nilai2 angka dan mengabaikan nurari atau pendidikan akhlak.....
akhirnya, Filem ini jg seakan memberi semangat, bahwa :
" ORANG MISKIN PUN BERHAK BERCITA-CITA ".
Hidup orang Miskin......
(Dedicated for my Lovely Friends at Al-Amin Mlg, Mr.Dany_Pak Giek_Bu Nuri,Bu_Nari dan semuanya, Bersemangatlah dan jangan pernah menyerah....)
Ya, akhirnya... kata-kata itu terucap ketika akhirnya saya berhasil dengan susah payah (hehehe, mendramatisir banget...) nonton pilem Lasykar Pelangi di theater. Tapi itu bukan berarti capek nunggu cd bajakannya ga muncul2 , coz satu bulan lalu sebenernya saya dah dapat 4 tiket waktu masih di Malang, namun karena dapat tiket sore, akhirnya karena satu hal dan lainya, tiket tersebut saya jual lagi (hehehe, cari untung ...).
Eniwei, bener kata teman2, meski tidak bisa menggambarkan isi novel aslinya seratus persen, pilem ini lumayan bagus ditonton buat mengingatkan kita tentang masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Bayangkan saja, di Belitong yg kaya dengan sumber daya alam, masih banyak anak2 yg tidak mampu sekolah (mungkin sekarang sudah tidak ada lagi). Diantara sekian banyak hal yg bisa kita petik dari pilem ini adalah perjuangan seorang guru sangat patut dihargai. Bu Muslimah dan Pak harfan contonya,di tengah himpitan keadaan yg serba susah masih berjuang dengan semangat agar sekolah satu2nya yg berbasis akhlak itu tidak ditutup. Mata saya sempat berkaca-kaca ketika beberapa kata hikmah keluar dari mulut sang penjaga sekolah (saya lupa namanya), bahwa meski sekolah tersebut tidak mampu lagi membayar gaji gurunya, meski hanya tiga orang, mereka tidak menyerah. Dia mengatakan " bahwa mendidik itu bukan sekedar dengan angka-angka, sebagaimana keadaan sekolah masa kini. Mendidik itu dengan hati, katanya...". Saya teringat dulu waktu sekolah di desa, bayarnya pake beras, bahkan ketika Aliyah, masih ada salah seorang guru saya yg tidak mau mengambil sepeserpun gajinya. Subhanallah....Namun beliau memiliki kedudukan yg mulia di hati kami para muridnya, sebagaimana Pak Harfan di mata Lasykar Pelangi. Dan hasilnya, lahirlah pribadi2 besar seperti lintang, ikal, mahar dan lain2, meski mereka adalah orang2 yg tidak mampu.
Memang, ditengah kemajuan pendidikan saat ini, sebagian besar sekolah hanya mengajarkan anak didiknya, bagaimana lulus dengan nilai tertinggi dan menjadi juara, tentu dengan biaya yg setinggi-tingginya. Mereka seakan lupa bahwa pendidikan bukan komoditas dagangan yg bisa diperjualbelikan. Sementara sisi empati, kepedulian, rendah hati, kemauan berbagi dan lain sebagainya seakan hilang tercerabut dari hati peserta didik. Kita tentu masih ingat betapa banyak pejabat yg saat ini dibidik KPK karena kasus korupsi, menariknya hampir sebagian besar adalah Sarjana dan lulusan terbaik di kelasnya. Itulah, hasil dari pendidikan yg hanya mengandalkan nilai2 angka dan mengabaikan nurari atau pendidikan akhlak.....
akhirnya, Filem ini jg seakan memberi semangat, bahwa :
" ORANG MISKIN PUN BERHAK BERCITA-CITA ".
Hidup orang Miskin......
(Dedicated for my Lovely Friends at Al-Amin Mlg, Mr.Dany_Pak Giek_Bu Nuri,Bu_Nari dan semuanya, Bersemangatlah dan jangan pernah menyerah....)
Senin, 10 November 2008
Hidup Pahlawanku...
Assalamualaikum Wr.Wb.
Hari ini adalah hari yg diperingati sebagai hari pahlawan di Indonesia. Keinget dulu waktu kecil, kita harus hapal nama2 pahlawan, mulai pahlawan revolusi hingga pahlawan kemerdekaan. Hal itu sebenarnya baik untuk mengingatkan kita akan jasa dan pengorbanan mereka, sehingga dengan menghafal sejarah mereka kita akan memiliki semangat untuk mengikuti jejak mereka. Namun di sisi yg lain, hal itu juga akan mempersempit makna pahlawan itu sendiri. Kita terlanjur dicekoki dengan doktrin bahwa pahlawan itu hanya para pejuang kemerdekaan dan tentara yg gugur di medan laga. Kita lupa bahwa sebenarnya di luar itu masih ada jutaan pahlawan yg secara sadar atau tidak kita lupakan. Kita kurang menyadari bahwa para guru, ustadz, pedagang, tukang bakso, tukang sampah, tukang tambal ban, saudara-saudara kita yg berjuangan di negeri orang jauh dari keluarga tercinta demi sesuap nasi, dan tentu saja yg paling utama - kedua orang tua kita - adalah pahlawan. Mereka adalah pahlawan bagi keluarga masing-masing, pahlawan bagi masyarakat. Bayangkan saja jika sehari tukang sampah mogok kerja, bayangkan jika di tengah terik matahari yg panas, ban sepeda kita bocor dan tak satupun penambal ban buka, karena mogok kerja menginginkan naiknya biaya penembelan ban, bayangkan jika kedua orang tua kita menyerah untuk mendidik kita, karena saking ndableknya kita saat kecil(sepuntene makk), tentu akan serba repot bukan.
Intinya, postingan ini ingin mengingatkan kita bersama bahwa siapapun dan apapun profesi kita, kita bisa menjadi pahlawan dengan cara mendedikasikan hidup kita berusaha untuk berbuat yg terbaik, bagi diri, masyarakat dan negara kita.
jadi, Selamat berjuang pahlawanku.....
(Dedicated for my beloved Mam and Dad and All of my Friends...I Proud of You)
Hari ini adalah hari yg diperingati sebagai hari pahlawan di Indonesia. Keinget dulu waktu kecil, kita harus hapal nama2 pahlawan, mulai pahlawan revolusi hingga pahlawan kemerdekaan. Hal itu sebenarnya baik untuk mengingatkan kita akan jasa dan pengorbanan mereka, sehingga dengan menghafal sejarah mereka kita akan memiliki semangat untuk mengikuti jejak mereka. Namun di sisi yg lain, hal itu juga akan mempersempit makna pahlawan itu sendiri. Kita terlanjur dicekoki dengan doktrin bahwa pahlawan itu hanya para pejuang kemerdekaan dan tentara yg gugur di medan laga. Kita lupa bahwa sebenarnya di luar itu masih ada jutaan pahlawan yg secara sadar atau tidak kita lupakan. Kita kurang menyadari bahwa para guru, ustadz, pedagang, tukang bakso, tukang sampah, tukang tambal ban, saudara-saudara kita yg berjuangan di negeri orang jauh dari keluarga tercinta demi sesuap nasi, dan tentu saja yg paling utama - kedua orang tua kita - adalah pahlawan. Mereka adalah pahlawan bagi keluarga masing-masing, pahlawan bagi masyarakat. Bayangkan saja jika sehari tukang sampah mogok kerja, bayangkan jika di tengah terik matahari yg panas, ban sepeda kita bocor dan tak satupun penambal ban buka, karena mogok kerja menginginkan naiknya biaya penembelan ban, bayangkan jika kedua orang tua kita menyerah untuk mendidik kita, karena saking ndableknya kita saat kecil(sepuntene makk), tentu akan serba repot bukan.
Intinya, postingan ini ingin mengingatkan kita bersama bahwa siapapun dan apapun profesi kita, kita bisa menjadi pahlawan dengan cara mendedikasikan hidup kita berusaha untuk berbuat yg terbaik, bagi diri, masyarakat dan negara kita.
jadi, Selamat berjuang pahlawanku.....
(Dedicated for my beloved Mam and Dad and All of my Friends...I Proud of You)
Sabtu, 08 November 2008
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un
Bismillahirrohmaanirrohiim.....
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un
Tadi malam, eksekusi mati tiga terpidana bom Bali 1 yang ditunggu banyak pihak akhirnya selesai dilaksnakan. Ketiga terpidana yakni (Alm.) Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudera menghembuskan nafas terakhir di ujung senapan Regu Tembak di Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap. Terlepas dari pro dan kontra atas apa yang telah mereka lakukan, sebagai sesama ummat Islam, kita patut mendoakan semoga ketiganya diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya, Amin. Kini ketiganya telah meninggal, tinggal kita yang hidup yg harus mengambil pelajaran, khususnya ummat Islam. Semoga ini menjadi akhir dari apa yg disebut "jihad" menurut pandangan mereka. Cukup sudah kekerasan atas nama agama.
Memang, saat ini Indonesia sedang dijajah negeri2 asing, baik secara ekonomi, adat dan budaya serta berbagai segi lain. Namun, selama mereka tidak mengusir kita dari tanah air, kita tidak boleh menggunakan kekerasan dalam melawan penjajahan tersebut. Jika mereka menjajah kita di bidang budaya, maka saatnya melawan dengan budaya, jika mereka menjajah kita di bidang ekonomi, maka sudah saatnya melepaskan diri dari sistim ekonomi kapitalis dan sebagainya. Intinya Islam hanya mengajarkan kekerasan di wilayah perang, tidak di tempat damai. Bahkan Rasulullah SAW melarang membunuh wanita, anak, hewan ternak bahkan memotong tumbuhan rindang dalam kondisi perang. Musuh yg telah menyerah pun dilarang untuk disakiti dan yg mau bersyahadah harus diampuni. Artinya, Islam sangat menghargai nyawa makhluk hidup dan kita dilarang keras menghilangkannya tanpa alsan yg benar.
Di internet pun beredar semacam " surat ancaman jika ketiganya diskesekusi mati, yakni mereka akan membunuh para petinggi bangsa ini dan tidak luput juga pemimpin Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi. Kabarnya sang pembuat situs sudah tertangkap polisi. Kita sesama ummat Islam harus berhati-hati, karena bisa saja pelakunya ingin mengadu domba ummat Islam di Indonesia dan memperkeruh suasana.
Demikianlah, semoga ini menjadi pelajaran bagi ummat Islam Indonesia. Mari tebarkan kedamaian dan sebarkan Islam dengan cara yg damai dan santun. Lawan penjajahan ideologi dan budaya dengan cara yg sebaik-baiknya, bukan dengan bom dan pedang...
'Allahu A'lam Bis Shawwab
*) tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak bermaksud menyinggung siapapun
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un
Tadi malam, eksekusi mati tiga terpidana bom Bali 1 yang ditunggu banyak pihak akhirnya selesai dilaksnakan. Ketiga terpidana yakni (Alm.) Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudera menghembuskan nafas terakhir di ujung senapan Regu Tembak di Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap. Terlepas dari pro dan kontra atas apa yang telah mereka lakukan, sebagai sesama ummat Islam, kita patut mendoakan semoga ketiganya diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya, Amin. Kini ketiganya telah meninggal, tinggal kita yang hidup yg harus mengambil pelajaran, khususnya ummat Islam. Semoga ini menjadi akhir dari apa yg disebut "jihad" menurut pandangan mereka. Cukup sudah kekerasan atas nama agama.
Memang, saat ini Indonesia sedang dijajah negeri2 asing, baik secara ekonomi, adat dan budaya serta berbagai segi lain. Namun, selama mereka tidak mengusir kita dari tanah air, kita tidak boleh menggunakan kekerasan dalam melawan penjajahan tersebut. Jika mereka menjajah kita di bidang budaya, maka saatnya melawan dengan budaya, jika mereka menjajah kita di bidang ekonomi, maka sudah saatnya melepaskan diri dari sistim ekonomi kapitalis dan sebagainya. Intinya Islam hanya mengajarkan kekerasan di wilayah perang, tidak di tempat damai. Bahkan Rasulullah SAW melarang membunuh wanita, anak, hewan ternak bahkan memotong tumbuhan rindang dalam kondisi perang. Musuh yg telah menyerah pun dilarang untuk disakiti dan yg mau bersyahadah harus diampuni. Artinya, Islam sangat menghargai nyawa makhluk hidup dan kita dilarang keras menghilangkannya tanpa alsan yg benar.
Di internet pun beredar semacam " surat ancaman jika ketiganya diskesekusi mati, yakni mereka akan membunuh para petinggi bangsa ini dan tidak luput juga pemimpin Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi. Kabarnya sang pembuat situs sudah tertangkap polisi. Kita sesama ummat Islam harus berhati-hati, karena bisa saja pelakunya ingin mengadu domba ummat Islam di Indonesia dan memperkeruh suasana.
Demikianlah, semoga ini menjadi pelajaran bagi ummat Islam Indonesia. Mari tebarkan kedamaian dan sebarkan Islam dengan cara yg damai dan santun. Lawan penjajahan ideologi dan budaya dengan cara yg sebaik-baiknya, bukan dengan bom dan pedang...
'Allahu A'lam Bis Shawwab
*) tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak bermaksud menyinggung siapapun
Selasa, 04 November 2008
Orgil....Am I
Assalamualaiku. Wr.Wb.
Mengawali posting bulan Nopember kali ini, saya diliputi rasa prihatin dan sedih karena di tempat saya saat ini (Pekanbaru), semakin banyak orang gila yg berkeliaran. Banyak hal yg membuat mereka gila, masalah ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Yg paling baru, banyak orang stress karena tidak mampu menahan sedih saat sawit yg selama ini menjadi sumber pendapatan mereka, harganya anjlok akibar krisis global yg disebabkan hancurnya sistem ekonomi Amrik. Namun apakah benar mereka itu yg disebut dengan orang2 gila, salah satu tulisan kawan berikut patut disimak guna menganalisa apakah kita termasuk gila atau tidak. selamat menikmati....
Date: Fri, 09 Jan 2004 07:27:12 +0700
From: imam.muta'alim@power.alstom.com View Contact Details Subject: DIAGNOSA GILA
To: "iqbal_m39", "Anthoni Rahman" , h3r1_77@plasa.com, mustain@uninet.net.id, mighoz@yahoo.com, "Fitri"
Gila Sebenarnya
Pada suatu hari, Rasulullah SAW melewati sekelompok orang yang sedang
berkumpul. Beliau bertanya, " Karena apa kalian berkumpul disini?".
Para sahabat menjawab, " Ya Rasulullah, ini ada orang gila, sedang mengamuk.
Karena itulah kami berkumpul disini?". Beliau bersabda :"orang ini bukan gila. Ia sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, Siapakah orang gila yang benar-benar gila ( al-majnun haqq al-majnun)?" Para sahabat menjawab, "Tidak,ya Rasulullah?" Beliau
menjelaskan," Orang gila adalah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan, yang membusungkan dada, berharap akan ada Surga Tuhan sambil berbuat maksiat kepadaNya, yang kejelekannya membuat orang tidak anam dan kebaikannya tidak pernah diharpkan. Itulah orang gila yang sebenarnya. Adapun orang ini, dia hanya sedang mendapat musibah saja."
Majnun, orang gila, berasal dari akar kata jannat, yang artinya menutupi. Dia masih mempunyai akal, tetapi akalnya itu tidak dapat menerangi perilakunya. Akalnya sudah dikuasai hawa napsunya. Dengan pengertian inilah Nabi Muhammad SAW, menyebut orang takabur sebagai majnun. Para sahabat menyebut majnun kepada orang yang perilakunya tidak normal (abnormal).
Sementara Nabi menyebut orang seperti itu dengan mubtala, orang yang mendapat musibah, orang sakit. Dia sakit karena tidak sanggup menanggung derita. Perilakunya yang aneh hanyalah teknik untuk melarikan diri dari kenyataan yang sangat menyakitkan : berpisah dengan orang yang dicintai, dikhianati sahabat, kehilangan pekerjaan, menghadapi buah simalakama, dsb.
Nabi SAW menyuruh kita melihat orang seperti itu sebagai orang yang kita bantu. Ia buka majnun, tetapi mubtala. Kita harus meringankan deritanya dan memberikan jalan keluar dari bala yang mengenainya. Ia bukan orang yang tertutup akalnya. Ia hanya orang yang hancur hatinya. Bukankah Tuhan berkata : " Carilah Aku ditengah-tengah orang yang hancur hatinya?".
Orang yang kena bala harus didekati, tetapi orang gila harus dijauhi. Menurut Nabi SAW, ciri utama orang gila adalah takabur. Ia merasa dirinya besar dan merendahkan orang lain. Takabur menutupi kenyataan bahwa ia tidak berbeda dengan yang lainnya. Ia hanya makhluk yang berasal dari nuthfah dan berakhir pada jifah (bangkai). Karena takabur, dia menjadi majnun. Akalnya tertutup. Takabur mengubah kedudukan, keturunan, dan kekayaan menjadi tirai baja yang menutup jati dirinya.
Rasulullah SAW berkata kepada Abu Dzarr, "Wahai Abu Dzarr, barang siapa mati dan dalam hatinya ada sebesar debu dari takabur, ia tidak akan mencium bau Surga, kecuali jika Ia bertaubat sebelum maut menjemputnya". Abu Dzarr berkata : " Ya Rasulullah, Aku mudah terpesona dengan keindahan, Aku ingin gantungkan cambukku indah dan pasangan sandalku juga indah. Yang demikian itu membuatku takut". Rasulullah bertanya : "Bagaimana perasaan hatimu ?". Abu Dzarr menjawab : " Aku dapatkan hatiku mengenal kebenaran dan tentram didalamnya". Rasulullah berkata : " Yang demikian itu tidak termasuk takabur". Takabur itu ialah meninggalkan kebenaran dan kamu mengambil selain kebenaran. Kamu melihat kepada orang lain dengan pandangan bahwa kehormatannya tidak sama dengan kehormatanmu, darahnya tidak sama dengan darahmu".
Walhasil, Anda takabur kalau Anda tidak mau menerima kebenaran karena yang menyampaikan kebenaran itu rakyat kecil, Orang miskin, bawahan atau pegawai. Anda tidak mau mendengar nasehat dari Anak atau Istri Anda, karena Anda menganggap mereka lebih rendah dari Anda. Anda tidak mau mendengar pembicaraan dari orang Isalam yang pahamnya berbeda dengan Anda karena Anda menganggap mereka sesat dan Anda berada di jalan yang benar. Karena Anda mempunyai hubungan dekat dengan orang besar, Anda ingin diperlakukan sebagai orang istimewa dan hokum apapun tidak boleh berlaku untuk Anda.
Karena Anda merasa lebih berilmu, Anda meremehkan orang yang Anda anggap bodoh. Anda kecam mereka. Anda tertawakan kejahilan mereka. Kalau ilmu Anda itu ilmu Agama. Anda berikan gelar-gelar yang buruk kepada orang yang Anda pandang tidak sepaham dengan Anda. Anda khusukan Surga itu untuk kelompok Anda dan neraka untuk kelompok lain. Anda sahkan semua ibadah Anda dan anda batalkan ibadah yang lain.
Karena Anda ahli ibadah, Anda merasa diri Anda yang paling salih diantara seluruh makhluk di Bumi ini. Anda sombong dengan salat malam anda. Anda bangga dengan bacaan Alquran Anda. Anda tinggi hati dengan haji dan umrah Anda. Kemudian, Anda merasa puas dengan ibadat Anda dan lupa dengan akhlak Anda di tengah-tengah masyarakat. Anda begitu puas dengan puasa Anda, sehingga Anda lupa pada fakir miskin disekitar Anda. Anda begitu senang dengan salat Anda sehingga Anda lupa memperbaiki akhlak Anda.
Karena Anda mempunyai kekayaan lebih dari kebanyakan orang. Anda busungkan dada anda. Anda rendahkan orang-orang yang kurang kaya disbanding Anda. Anda ciptakan kelompok eksklusif. Anda singkirkan ke pinggir, orang-orang yang lebih miskin dari anda. Anda menganggap mereka tidak sederajat dan tidak sedarah dengan anda.
Karena anda merasa berkuasa, anda tidak segan-segan menggebuk orang yang tidak anda sukai. Anda tidak menghiraukan penderitaan rakyat kecil yang anda tindas dengan semena-mena. Anda menegakkan kekuasaan diatas keringat, air mata dan darah orang-orang yang tak berdaya.
Kalimat-kalimat diatas dapat anda gunakan untuk mendiagnosis apakah anda
memiliki penyakit takabur. Satu saja diantara "gejala" itu anda rsakan,
anda sudah menjadi orang yang betul-betul gila (almajnun haq-almjnun)
*** disarikan dari buku Reformasi Sufistik
karya Jaludin Rakhmat
Penerbit : Pustaka Hidayah.
Mengawali posting bulan Nopember kali ini, saya diliputi rasa prihatin dan sedih karena di tempat saya saat ini (Pekanbaru), semakin banyak orang gila yg berkeliaran. Banyak hal yg membuat mereka gila, masalah ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Yg paling baru, banyak orang stress karena tidak mampu menahan sedih saat sawit yg selama ini menjadi sumber pendapatan mereka, harganya anjlok akibar krisis global yg disebabkan hancurnya sistem ekonomi Amrik. Namun apakah benar mereka itu yg disebut dengan orang2 gila, salah satu tulisan kawan berikut patut disimak guna menganalisa apakah kita termasuk gila atau tidak. selamat menikmati....
Date: Fri, 09 Jan 2004 07:27:12 +0700
From: imam.muta'alim@power.alstom.com View Contact Details Subject: DIAGNOSA GILA
To: "iqbal_m39"
Gila Sebenarnya
Pada suatu hari, Rasulullah SAW melewati sekelompok orang yang sedang
berkumpul. Beliau bertanya, " Karena apa kalian berkumpul disini?".
Para sahabat menjawab, " Ya Rasulullah, ini ada orang gila, sedang mengamuk.
Karena itulah kami berkumpul disini?". Beliau bersabda :"orang ini bukan gila. Ia sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, Siapakah orang gila yang benar-benar gila ( al-majnun haqq al-majnun)?" Para sahabat menjawab, "Tidak,ya Rasulullah?" Beliau
menjelaskan," Orang gila adalah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan, yang membusungkan dada, berharap akan ada Surga Tuhan sambil berbuat maksiat kepadaNya, yang kejelekannya membuat orang tidak anam dan kebaikannya tidak pernah diharpkan. Itulah orang gila yang sebenarnya. Adapun orang ini, dia hanya sedang mendapat musibah saja."
Majnun, orang gila, berasal dari akar kata jannat, yang artinya menutupi. Dia masih mempunyai akal, tetapi akalnya itu tidak dapat menerangi perilakunya. Akalnya sudah dikuasai hawa napsunya. Dengan pengertian inilah Nabi Muhammad SAW, menyebut orang takabur sebagai majnun. Para sahabat menyebut majnun kepada orang yang perilakunya tidak normal (abnormal).
Sementara Nabi menyebut orang seperti itu dengan mubtala, orang yang mendapat musibah, orang sakit. Dia sakit karena tidak sanggup menanggung derita. Perilakunya yang aneh hanyalah teknik untuk melarikan diri dari kenyataan yang sangat menyakitkan : berpisah dengan orang yang dicintai, dikhianati sahabat, kehilangan pekerjaan, menghadapi buah simalakama, dsb.
Nabi SAW menyuruh kita melihat orang seperti itu sebagai orang yang kita bantu. Ia buka majnun, tetapi mubtala. Kita harus meringankan deritanya dan memberikan jalan keluar dari bala yang mengenainya. Ia bukan orang yang tertutup akalnya. Ia hanya orang yang hancur hatinya. Bukankah Tuhan berkata : " Carilah Aku ditengah-tengah orang yang hancur hatinya?".
Orang yang kena bala harus didekati, tetapi orang gila harus dijauhi. Menurut Nabi SAW, ciri utama orang gila adalah takabur. Ia merasa dirinya besar dan merendahkan orang lain. Takabur menutupi kenyataan bahwa ia tidak berbeda dengan yang lainnya. Ia hanya makhluk yang berasal dari nuthfah dan berakhir pada jifah (bangkai). Karena takabur, dia menjadi majnun. Akalnya tertutup. Takabur mengubah kedudukan, keturunan, dan kekayaan menjadi tirai baja yang menutup jati dirinya.
Rasulullah SAW berkata kepada Abu Dzarr, "Wahai Abu Dzarr, barang siapa mati dan dalam hatinya ada sebesar debu dari takabur, ia tidak akan mencium bau Surga, kecuali jika Ia bertaubat sebelum maut menjemputnya". Abu Dzarr berkata : " Ya Rasulullah, Aku mudah terpesona dengan keindahan, Aku ingin gantungkan cambukku indah dan pasangan sandalku juga indah. Yang demikian itu membuatku takut". Rasulullah bertanya : "Bagaimana perasaan hatimu ?". Abu Dzarr menjawab : " Aku dapatkan hatiku mengenal kebenaran dan tentram didalamnya". Rasulullah berkata : " Yang demikian itu tidak termasuk takabur". Takabur itu ialah meninggalkan kebenaran dan kamu mengambil selain kebenaran. Kamu melihat kepada orang lain dengan pandangan bahwa kehormatannya tidak sama dengan kehormatanmu, darahnya tidak sama dengan darahmu".
Walhasil, Anda takabur kalau Anda tidak mau menerima kebenaran karena yang menyampaikan kebenaran itu rakyat kecil, Orang miskin, bawahan atau pegawai. Anda tidak mau mendengar nasehat dari Anak atau Istri Anda, karena Anda menganggap mereka lebih rendah dari Anda. Anda tidak mau mendengar pembicaraan dari orang Isalam yang pahamnya berbeda dengan Anda karena Anda menganggap mereka sesat dan Anda berada di jalan yang benar. Karena Anda mempunyai hubungan dekat dengan orang besar, Anda ingin diperlakukan sebagai orang istimewa dan hokum apapun tidak boleh berlaku untuk Anda.
Karena Anda merasa lebih berilmu, Anda meremehkan orang yang Anda anggap bodoh. Anda kecam mereka. Anda tertawakan kejahilan mereka. Kalau ilmu Anda itu ilmu Agama. Anda berikan gelar-gelar yang buruk kepada orang yang Anda pandang tidak sepaham dengan Anda. Anda khusukan Surga itu untuk kelompok Anda dan neraka untuk kelompok lain. Anda sahkan semua ibadah Anda dan anda batalkan ibadah yang lain.
Karena Anda ahli ibadah, Anda merasa diri Anda yang paling salih diantara seluruh makhluk di Bumi ini. Anda sombong dengan salat malam anda. Anda bangga dengan bacaan Alquran Anda. Anda tinggi hati dengan haji dan umrah Anda. Kemudian, Anda merasa puas dengan ibadat Anda dan lupa dengan akhlak Anda di tengah-tengah masyarakat. Anda begitu puas dengan puasa Anda, sehingga Anda lupa pada fakir miskin disekitar Anda. Anda begitu senang dengan salat Anda sehingga Anda lupa memperbaiki akhlak Anda.
Karena Anda mempunyai kekayaan lebih dari kebanyakan orang. Anda busungkan dada anda. Anda rendahkan orang-orang yang kurang kaya disbanding Anda. Anda ciptakan kelompok eksklusif. Anda singkirkan ke pinggir, orang-orang yang lebih miskin dari anda. Anda menganggap mereka tidak sederajat dan tidak sedarah dengan anda.
Karena anda merasa berkuasa, anda tidak segan-segan menggebuk orang yang tidak anda sukai. Anda tidak menghiraukan penderitaan rakyat kecil yang anda tindas dengan semena-mena. Anda menegakkan kekuasaan diatas keringat, air mata dan darah orang-orang yang tak berdaya.
Kalimat-kalimat diatas dapat anda gunakan untuk mendiagnosis apakah anda
memiliki penyakit takabur. Satu saja diantara "gejala" itu anda rsakan,
anda sudah menjadi orang yang betul-betul gila (almajnun haq-almjnun)
*** disarikan dari buku Reformasi Sufistik
karya Jaludin Rakhmat
Penerbit : Pustaka Hidayah.
Langganan:
Postingan (Atom)